NANDAABIZ.com – Bursa transfer liga primer Inggris sudah ditutup. Jutaan pundsterling sudah lalu lalang menghubungkan satu tim dengan yang lain. Tak terkecuali Chelsea. Walaupun tidak memecahkan rekor transfer seperti yang dilakukan Manchester United, bos The Blues menggelontorkan cukup banyak uang untuk membeli pemain baru Chelsea.
Lima rekrutan penting yaitu N’golo Kante, Michy Batshuayi, Eduardo Carvalho, Marcos Alonso, dan ‘kembalinya’ David Luiz. Tak lupa pula kembalinya Victor Moses dari pinjaman dan Kurt Zouma yang hampir sepenuhnya pulih dari cedera. Mari kita tengok sekilas peran dari masing-masing pemain.
N’golo Kante
Ada yang hilang di akhir era pertama Jose Mourinho. Kepergian dari Claude Makalele. Peran yang dimiliki Makalele sangatlah vital dalam sebuah permainan sepakbola modern. Tugas sebagai penyeimbang antara bertahan dan menyerang. Mengatur tempo permainan serta memberi ketenangan pada para kreator serangan saat kehilangan bola.
Sepeninggalan Makalele, direkrutlah Michael Essien dan John Obi Mikel. Essien mampu mengampu tugas ini dengan baik, namun Essien dan Mikel tidak memiliki akselerasi yang cukup cepat. Saat itu Chelsea cukup tertolong dengan adanya Frank Lampard. Wakil John Terry di lapangan hijau tersebut dikenal sangat cerdas. Bukan hanya IQnya yang cukup tinggi namun juga kejelian membaca situasi.
Lalu ada Ramires yang menemani Mikel setelah kepergian Essien dan Lampard. Sayang kemampuan bertahan Ramires kurang begitu baik, walaupun memiliki kecepatan yang mengesankan. Kedatangan Nemanja Matic, cukup memberi angin segar. Namun performa yang tidak stabil cukup dibuktikan dengan hasil selama dua musim terakhir.
Kedatangan manajer baru selalu diimbangi dengan rekrutan-rekrutan baru pula. Kante, salah satu target Chelsea dan Conte di bursa transfer awal musim. Tak perlu lama menunggu, Kante dapat diboyong ke London di awal jendela transfer dengan mahar hingga 32 juta poundsterling. Harga yang cukup mahal dilihat dari posisinya bukan sebagai kreator serangan. Namun jika dilihat performa musim sebelumnya bersama Leicester City, rasanya cukup layak Kante dihargai segitu.
Leicester meraih gelar juara liga musim lalu, tidak lain ada peran besar dari Vardy, Mahrez, Schmeichel, dan Kante. Vardy banyak mencetak gol dibantu Mahrez. Schmeichel merupakan tembok terakhir yang sangat kuat. Lalu apa peran Kante? Tidak lain tidak bukan, Kante berperan layaknya Makalele di Chelsea. Salah satu pemain baru Chelsea ini bertugas mengatur ritme permainan saat menyerang, serta menjadi tembok pertaa saat bertahan. Hal ini diperlukan untuk memberi rasa nyaman striker saat menyerang dan rasa aman bagi bek saat bertahan. Sama-sama berasal dari Perancis, memiliki postur yang serupa, serta posisi yang identik membuat Kante serasa titisan Makalele.
Peran Kante sudah terlihat di tiga pertandingan perdana Chelsea di liga premier. Seperti halnya peran Marchisio di Juventus membuat Andrea Pirlo dan Arturo Vidal nyaman menyerang. Hal ini yang sepertinya ingin diterapkan Conte. Konsistensi ketenangan Kante diharapkan memberikan rasa nyaman pada trio Hazard, Oscar, dan Willian saat menyerang.
Michy Batshuayi
Chelsea butuh penyerang. Diego Costa merupakan penyerang yang handal. Namun seiring dengan temperamen dan inkonsistensinya, Conte butuh seorang backup. Loic Remy memang cukup cepat, namun tidak cukup kuat untuk mempertahankan bola. Chelsea membutuhkan sosok Didier Drogba yang baru.
Bagaikan dejavu, sosok Didier Drogba muncul di dalam Michy Batshuayi. Memiliki postur yang cukup, pemain ini direkrut dari Marseille, klub yang juga pernah mengorbitkan Drogba. Berharga 33 juta poundsterling, Batshuayi yang mencetak 33 gol selama dua musim di Perancis, rasanya siap menjadi suksesor Drogba.
Hal ini langsung terlihat mulai awal musim. Batshuayi yang sempat memulai dari bangku cadangan selalu berperan dalam tiga kemenangan musim ini. Mencetak 3 gol dan 1 assist rasanya cukup untuk membuktikan diri agar menjadi starter di pekan berikutnya. Namun tentu saja usahanya untuk bersain dengan Costa bukan tanpa halangan, karena Costa juga cukup bertaji di awal musim ini. Walaupun begitu persaingan dua penyerang ini dapat memberikan rasa aman bagi Chelsea. Dimana keduanya bisa saling menggantikan saat salah satu sedang tumpul mencetak peluang.
Eduardo Carvalho
Entah apa yang ada di pikiran Conte saat merekrut kiper yang sudah cukup berumur. Chelsea bisa dibilang sudah memiliki dua kiper fenomenal. Thibaut Courtois tentu saja istimewa. Penjaga gawang muda yang mampu menyingkirkan legenda Petr Cech pastilah memiliki kemampuan yang sangat baik. Selain itu masih ada Asmir Begovic yang walaupun cukup berumur namun masih bisa diandalkan di bawah mistar. Sebut saja kondisi musim lalu saat Courtois cedera. Dua penjaga gawang yang masih menjadi pilihan utama di tim nasional masing-masing tentu saja membanggakan.
Bak paranoid, Conte memutuskan membeli Eduardo Carvalho, kiper yang sempat menjadi pilihan pertama di Portugal. Namun itu saat belum meroketnya Rui Patricio. Seterusnya Eduardo lebih akrab dengna bangku cadangan.
Kemungkinan Eduardo di era Conte pun akan lebih banyak menonton dari tribun. Tapi bisa saja terjadi kedua kiper utama cedera karena tuntutan permainan Liga Inggris yang cukup keras. Eduardo bisa menjadi penyelamat.
Marcos Alonso
Sebelumnya nama pemain ini memang jarang terdengar. Terutama bagi non-penggiat sepakbola Italia. Nama Marcos Alonso sebenarnya cukup dikenal sebagai wingback Fiorentina yang istimewa. Berada di usia emas, pemain kidal ini mengunci posisi utama sebagai wingback kiri di tim kota Florence. Pernah bermain di liga Inggris dengan kostum Bolton Wanderers, pemain ini diharapkan mampu menjadi pelapis Cesar Azpilicueta di sisi kiri bagian pertahanan Chelsea. Sepeninggal Ashley Cole, Ryan Bertrand, Nathan Ake, dan Juan Mata, saat ini Chelsea hanya memiliki Matic dan Dominic Solanke sebagai pemain berkaki kiri.
Marcos Alonso merupakan pemain akademi Real Madrid. Namun setelah sempat hendak dipromosikan ke tim utama, Alonso gagal bersaing dengan pemain lain. Karir Alonso meningkat tajam di Fiorentina. Selain menyisir sayap, pemain ini juga ahli memberikan umpan lambung. Akurasinya cukup baik. Alonso juga sempat mencetak beberapa gol melalui tendangan bebas. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi Conte. Azpilicueta bermain sangatlah baik sebagai wingback. Kekurangannya hanyalah satu, Azpilicueta tidak mahir melakukan umpan lambung dan tendangan kaki kiri. Tentunya sisi lemah Azpi itu dapat ditutupi oleh Alonso.
David Luiz
Fans Chelsea pasti sudah mengenal David Luiz. Pemain belakang berambut gondrong ini pernah membela Chelsea sebelum pindah ke PSG. Terlepas dari seringnya membuat kontroversi, Luiz bisa dibilang cukup membantu menutupi kelemahan kecepatan John Terry saat itu. Saat ini Terry sudah mulai melambat, Cahill bermain baik namun tidak bisa memimpin pertahanan. Kurt Zouma belum bisa pulih 100%. Semoga kedatangan kembali David Luiz mampu menambah rasa aman tim.
David Luiz memiliki kecepatan, body balance yang sangat baik, tangguh duel di udara, serta tendangan keras yang terkadang bisa melepas kebuntuan mencetak gol. Namun Luiz memiliki kelemahan, salah satunya adalah body balance yang terkadang cenderung kasar diikuti temperamen yang cukup tinggi. Masih ingatkah kalian berapa kartu merah yang pernah didapat Luiz saat membela Chelsea periode pertama?
Selain emosi yang mudah meluap itu, Luiz cenderung malas untuk ‘pulang’ ke belakang saat terlena membantu penyerangan. Tak dipungkiri, para bek Chelsea merupakan pemain yang jago membantu penyerangan. Lihat saja saat tendangan sudut diberikan, garis pertahanan diserahkan hanya pada Azpilicueta dan Matic/Mikel. Terry, Cahill, Ivanovic, Zouma, dan kelak ditambah Luiz, merupakan pemain bertahan yang gemar menyerang.
Kesimpulan
Conte melakukan langkah yang sangat baik di jendela transfer kali ini. Dengan menambah amunisi hampir di setiap lini, Chelsea rasanya siap bersaing memperebutkan puncak klasemen Liga Primer Inggris. Selain pemain baru Chelsea tersebut, kemampuan Conte mengangkat mental para pemain bintang bisa dibilang sudah cukup terlihat. Eden Hazard, Diego Costa, dan Oscar yang melempem musim lalu, mulai bangkit bahu membahu menyicil kemenangan.
Leave a Reply