Semalam saya dan istri merayakan ulang tahun pernikahan kami yang pertama. Bingung sih mau kemana, atau mau ngapain. Sepertinya memasak sendiri berdua akan lebih syahdu. Namun karena saya dan istri sama-sama pulang kerja sore, jadilah kami kuliner saja. Perut sudah bermusik saat kami keluar dari rumah meluncur ke arah selatan, ke kota Jogja. Maklum kami tinggal di desa agak utara. Sambil di perjalanan banyak mempertimbangkan lokasi makan yang romantis. Hmmm karena lapar kami dan sepertinya saya sedang kurang gizi, maka kami memutuskan untuk cari hidangan steak import.
Ada sebuah restoran steak yang kami belum coba. Menurut pengalaman teman-teman saya yang suka steak, katanya sih enak. So kami putuskan untuk meluncur ke Restoran Holycow yang berada di Hotel Grand Aston.
Sesampainya di sana, kami diarahkan untuk parkir di Basement 2, maklum masih pakai motor sih. Kemudian setelah tanya pak satam, kami naik ke Ground Floor Hotel Aston. Seting tempatnya lumayan romantis. Ada dua pilihan lokasi, smoking area dan non-smoking. Saya dan istri cenderung memilih non-smoking biar bebas asap. Setelah duduk, kami disambut oleh waiter yang ramah sambil menyodorkan menu.
Ketidakbetulan saat itu steak impor Australian Beef sudah sold out, jadi pilihan hanya ada US Steak dan Wagyu. Pilihan bagian steak cukup lengkap, sirloin (berlemak), tenderloin (tanpa lemak) dan rib eye (iga). Seporsi steak 200gr dihargai mulai dari 90rb hingga 240rb, yang paling murah Australian, yang paling mahal Wagyu. Akhirnya saya pesan US Sirloin dengan kematangan medium dan istri memesan Wagyu Tenderloin dengan kematangan welldone. Maklum saya suka yang masih agak alot-alot gituh. Pilihan saus juga cukup beragam, ada barbeque, blackpepper, mushroom, dan W sauce. Pelengkapnya hanya ada french fries dan mashed potato. Sayangnya pilihan condiment/sayuran hanya ada dua juga, yaitu buncis atau bayam. Hmm akhirnya saya pilih bayam.
Selain main course steak, tersedia pilihan makanan lain yang bercitarasa ke-eropa-nan seperti pizza dan pasta. Buat cemilan kami memesan pizza keju marinara. Biasanya saya dan istri selalu memesan menu yang berbeda, biar bisa saling icip gitu. Karena istri sedang pingin hot chocolate, saya jadinya pesan hot peppermint chocolate. Ditambah dengan sepasang minuman, lengkap sudah pesanan kami. Sang waiter pun membacakan ulang pesanan kami dengan cukup baik, tidak terkesan tergesa-gesa seperti mbak-mbak di Pizza Hut.
Baca juga Nongkrong Wifi Cepat di Legend Coffee.
Tak sampai 20 menit kemudian, pesanan kami datang satu persatu.
Minuman
Hot chocolate yang dipesan istri rasanya cukup enak, standar sih, masih enak hot chocolate instan merk Cadbury. Sedangkan hot peppermint chocolate berasa cukup unik, sekilas seperti obat batuk OBH, hehehe.
Pizza
Pizza marinara yang kami pesan sangat memuaskan. Dengan harga 55rb kami sudah mendapat pizza ukuran medium dengan 8 slices. Keju mozarella sangat terasa, begitu juga dengan rasa ikan yang menjadi topping pada pizza ini. Rotinya pun tergolong crispy tapi cukup empuk. Ya sebelas-duabelas lah dengan calzone express untuk rotinya.
Steak
Tibalah kami menjajal steak sebagai makanan utama, sudah kelaparan juga sih. Kedua steak pesanan kami tampak menggiurkan, tampilannya kami nilai menarik, menambah nafsu makan. Daging pesanan saya dimasak medium sesuai keinginan, tidak terlalu matang, masih agak alot, tapi bisa terkunyah. Sedangkan punya istri walaupun welldone, tapi tidak terkesan terlalu matang, tekstur daging masih terasa di setiap kunyahannya. Ya kebetulan istri pesan yang Wagyu sih, jadi harusnya sudah pasti enak. Mashed potato milik istri juga cukup lembut, rasa gurih keju juga terasa, disajikan seperti scoop eskrim. Yummy… Sayang french fries saya agak gosong, mungkin chefnya sambil ngobrol waktu nggoreng ini kentang. Saus barbeque untuk steak saya cukup enak, berasa tidak terlalu kuat, tapi tetap memanjakan lidah. Begitu pula dengan saus mushroom yang dipesan istri. Cukup enak juga. Satu lagi yang disayangkan yaitu sayuran pelengkap berupa bayam dan jagung manis, yang awalnya kami berharap citarasa unik, namun ternyata malah cukup mengecewakan. Bayam dimasak oseng, terlalu asin, sangat asin malahan, dipotong terlalu panjang, membuat sempat kloloden, dan jadinya tidak ngeblend dengan rasa steaknya.
Namun secara keseluruhan restoran ini cukup worthed untuk dicoba – asal jangan sering-sering, bisa bokek ntar -. Terutama pizza dan steaknya. Akhirnya kami pulang dengan masih membawa enam potong pizza, karena sudah kekenyangan. O iya, bagi para pengguna kartu bank mandiri, ternyata fiesta poin bisa digunakan di sini. Setiap seribu poin dapat ditukar dengan potongan 75rb. Lumayan lah daripada jarang dipakai juga. Katanya sih promo ini berlaku sampai akhir tahun ini.
Peta Lokasi Restoran Holycow Steak Jogja
Review Holycow Steakhouse Jogja
Kesimpulan
Bagi pecinta steak impor, Holycow perlu dipertimbangkan. Namun untuk kisaran harga yang sama, ada alternatif yang lebih enak yaitu di Mary Anne Restaurant atau R&B Grill. Pizza di restoran ini cukup enak, setahu saya malah di sini pizza yang paling saya suka, tidak terlalu crispy namun juga tidak terlalu tebal, dengan topping yang kaya akan rasa.
Minuman yang disajikan di sini tergolong standar lah.
Namun suasanya yang diberikan cukup romantis, ya jelas lah, wong lokasinya aja di hotel bintang lima. Cocok untuk perayaan hari spesial bertema ataupun hanya sekedar makan yang mahal.
Leave a Reply