Chelsea berhasil melenggang ke final liga champion 2021 yang akan diselenggarakan di Istanbul Turki. Tiket menuju final diraih setelah berhasil mengalahkan Real Madrid dengan kemenangan 2-0 di leg kedua (agregat 3-1).
Berikut rating pemain Chelsea dalam pertandingan melawan Real Madrid semifinal leg kedua (5/5)
Pemain | Menit bermain | Kontribusi | Rating |
---|---|---|---|
(GK) Edouard Mendy | 90 | Sosok solid di bawah mistar selama 90 menit. Melakukan 2 penyelamatan penting, sepakan jarak jauh ke sudut kiri gawang dan flying header keduanya dari Benzema. | 8 |
(LWB) Cesar Azpilicueta | 87 | Melakukan segalanya sebagai seorang pemimpin di lapangan. Pressing yang kuat di sisi kiri penyerangan Real. Salah satu pemain yang terus belari sepanjang permainan. | 8 |
(CB) Andreas Christensen | 90 | Cukup baik dalam mengawal sisi kanan pertahanan Chelsea. Terutama dapat membuat Hazard tidak mampu menciptakan peluang. | 7 |
(CB) Thiago Silva | 90 | Sosok pemimpin di barisan pertahanan. Mampu membaca serangan dengan baik. Sempat membuat 2 peluang gol dengan sundulan kepalanya. | 7 |
(CB) Antonio Rudiger | 90 | Benteng kokoh pertahanan dengan kecepatannya. Beberapa kali sempat membuat kejutan dengan penetrasi menyerang. Beberapa kali membuat intersep akhir yang brilian. | 8 |
(RWB) Ben Chilwell | 90 | Cepat dan tangkas mengawal pergerakan Vinicius. Beberapa kali sempat membuat lepas kawalan, namun dapat melakukan counter back dengan sigap. | 7 |
(CM) N’Golo Kante | 90 | Man of the Match. Bagaikan pedang yang tajam di dua sisinya. Sangat enerjik sepanjang permainan, tidak memberi ruang bagi gelandang lawan. Akselerasinya sangat mengejutkan saat counter attack. Membuat keypass untuk semua gol Chelsea di malam itu. Bahkan sempat memiliki peluang emas mencetak gol jika tidak terhalang kiper lawan. | 9* |
(CM) Jorginho | 90 | Pasangan penguasa lapangan tengah yang tepat untuk Kante. Tidak terlalu menonjol di pertandingan ini, namun mampu mengalirkan bola dengan baik. | 7 |
(LWF) Mason Mount | 88 | Sangat taktis dan disiplin terutama saat posisi off the ball. Pressing ketat mulai dari sepertiga zona lawan. Membuat beberapa peluang emas dengan visi yang brilian. Pemain muda yang konsisten. Mencetak gol pamungkas yang meruntuhkan semangat lawan. | 8 |
(RWF) Kai Havertz | 90 | Pergerakan yang sangat dinamis, membuka ruang dan menciptakan peluang untuk gol pertama Chelsea. Salah satu pemain yang sering dilanggar oleh lawan. | 8 |
(CF) Timo Werner | 67 | Salah satu performa terbaik dari Werner. Secara konsisten melakukan pressing kepada bek/gelandang lawan. Menciptakan beberapa kunci peluang emas. Mencetak gol pembuka bagi Chelsea setelah berhasil membaca arah pantulan bola dari mistar gawang. | 8 |
Pemain Pengganti | Menggantikan | Kontribusi | Rating |
Christian Pulisic | Werner, 68′ | Masuk di tidak sampai sepertiga sisa pertandingan, namun mampu mengobrak-abrik pertahanan lawan dengan kecepatannya. Menciptakan sedikit peluang termasuk assist ke Mount yang jadi gol penutup Chelsea. | 7 |
Reece James | Azpilicueta, 88′ | Menggantikan sang kapten yang sudah terlihat cukup lelah. Tidak terlalu terlibat dalam sisa pertandingan. | – |
Hakim Ziyech | Mount, 89′ | Cukup memberi angin segar dalam variasi serangan. Namun sisa waktu terlalu sedikit untuk menunjukkan kemampuan. | – |
Olivier Giroud | Havertz, 90+4′ | Tidak banyak melakukan aksi karena dimasukkan di menit terakhir untuk mengulur waktu. | – |
Manager | Jumlah Subs | Kesimpulan | Rating |
Thomas Tuchel | 4 | Taktik yang digunakan terbukti cukup ampuh untuk mengatasi tim berkelas Real Madrid. Dengan pressing ketat sepanjang waktu dimulai dari garis tinggi pertahanan. Tidak hanya mengandalkan serangan balik, namun juga umpan-umpan pendek. Mampu memberi kepercayaan diri yang tinggi kepada para pemain. | 8 |
Taktik yang diusung Thomas Tuchel menjadikan kembali Chelsea sebagai salah satu tim yang ditakuti. Bahkan klub sekelas Real Madrid cukup dibuat tidak berkutik. Pemanfaatan perpaduan tenaga-kecepatan yang dimiliki skuad Chelsea mampu dioptimalkan Tuchel dengan baik. Kante, Rudiger, Wenger mampu menjadi pilihan utama. Ditambah visi serangan Mount, Havertz, dan Ziyech, membuat opsi serangan semakin bervariatif. Sudah ada peningkatan kualitas di penyelesaian akhir, yang menjadi masalah di leg pertama sebelumnya.
Lalu mampukah Chelsea kembali mengulang kejayaan Munich 2012? Melawan klub tajir tetangga yang sedang dalam kondisi terbaik mereka. Let’s hope so.
Leave a Reply